Minggu, 05 Oktober 2014

Review Teori Lokasi

Lokasi merupakan suatu keterangan yang menunjukkan tempat, sedangkan pola merupakan bentukan yang terulang. Sehingga pola ruang merupakan bentukan yang terdapat dalam suatu ruang. Dalam menentukan lokasi untuk pembelajaran ini menggunakan sistem ekonomi sebagai dasar pemilihan lokasi. Sistem ekonomi ini digunakan karena pada dasarnya menyangkut alokasi dan penggunaan sumberdaya yang terbatas atau langka (scarcity) sehingga sistem ekonomi menjadi dasar dalam analisis lokasi. Contohnya, dalam pemilihan lokasi pabrik, secara ekonomi pabrik akan efisien jika dibangun ditempat yang berada dekat dengan sumber daya, tempat tinggal buruh, dan para konsumen. Masalah pemilihan lokasi menyangkut 2 hal yang penting, yaitu:
1.          Fungsional, yaitu memperhatikan siapa saja yang terlibat dalam pemilihan lokasi seperti individu, keluarga, RT/RW, perusahaan, industri, dan negara.
2.         Areal, yaitu seberapa besar cakupan wilayah dalam pemilihan lokasi seperti ruangan, gedung, lingkungan, kota, metropolis, provinsi, negara, atau global.
Dalam halnya faktor produksi merupakan sesuatu yang menetukan keberadaan suatu kegiatan di dalam ruang merupakan bagian dari sistem ekonomi. Faktor lokasi itu adalah produksi itu sendiri, hal-hal tersebut yaitu:
1.          Bahan baku, yang akan berkurang selama proses pemindahan
2.         Energi, berkurang sedikit fungsinya akibat teknologi
3.         Lahan, bersifat tetap dan tidak bisa bergerak
4.        Tenaga kerja, berperan bagi kegiatan industri yang padat karya
5.         Modal, bersifat liquid (mudah berpindah) dan bersifat fixed (mesin, bangunan, dsb)
Dimensi analisis lokasi meliputi 2 macam yaitu deskriptif dan normatif. Dimensi deskriptif menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi sedangkan dimensi analisis lokasi normatif mengenai perhitungan bagaimana seharusnya lokasi itu ditempatkan misalnya pos pemadam kebakaran yang ditempatkan pada lokasi yang memiliki prasarana transportasi jalan yang mudah diakses.
Dalam hal penempatan lokasi terdapat teori-teori yang mendukung yang disebut pula “Teori Lokasi”. Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap intensitas orang dapat dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki daya tarik tersebut. Hal tersebut terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak antara lokasi dengan pusat tersebut. Cakupan teori lokasi yaitu meliputi:
1.        Lahan pertanian dan guna lahan kota (Von Thunen dan teori turunannya)
2.       Lokasi industri (pendekatan deterministik Weberian dan pendekatan prilaku)
3.       Tempat pusat (Christaller dan teori turunannya)
4.      Alokasi lokasi (mengalokasikan fasilitas kota)
5.       Interaksi keruangan (hubungan antarlokasi dan kegiatan).

Sumber:
-        Anonim.“Teori Lokasi” dalam http://repository.usu.ac.id/. Diunduh pada Selasa, 03 September    2013.

-        Pengantar Analisis Lokasi dan Ruang, materi kuliah Lokasi dan Pola Ruang 2013. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar