Lokasi
merupakan suatu keterangan yang menunjukkan tempat, sedangkan pola merupakan
bentukan yang terulang. Sehingga pola ruang merupakan bentukan yang terdapat
dalam suatu ruang. Dalam menentukan lokasi untuk pembelajaran ini menggunakan
sistem ekonomi sebagai dasar pemilihan lokasi. Sistem ekonomi ini digunakan
karena pada dasarnya menyangkut alokasi dan penggunaan sumberdaya yang terbatas
atau langka (scarcity) sehingga
sistem ekonomi menjadi dasar dalam analisis lokasi. Contohnya, dalam pemilihan
lokasi pabrik, secara ekonomi pabrik akan efisien jika dibangun ditempat yang
berada dekat dengan sumber daya, tempat tinggal buruh, dan para konsumen.
Masalah pemilihan lokasi menyangkut 2 hal yang penting, yaitu:
1.
Fungsional,
yaitu memperhatikan siapa saja yang terlibat dalam pemilihan lokasi seperti
individu, keluarga, RT/RW, perusahaan, industri, dan negara.
2.
Areal,
yaitu seberapa besar cakupan wilayah dalam pemilihan lokasi seperti ruangan,
gedung, lingkungan, kota, metropolis, provinsi, negara, atau global.
Dalam
halnya faktor produksi merupakan sesuatu yang menetukan keberadaan suatu
kegiatan di dalam ruang merupakan bagian dari sistem ekonomi. Faktor lokasi itu
adalah produksi itu sendiri, hal-hal tersebut yaitu:
1.
Bahan
baku, yang akan berkurang selama proses pemindahan
2.
Energi,
berkurang sedikit fungsinya akibat teknologi
3.
Lahan,
bersifat tetap dan tidak bisa bergerak
4.
Tenaga
kerja, berperan bagi kegiatan industri yang padat karya
5.
Modal,
bersifat liquid (mudah berpindah) dan
bersifat fixed (mesin, bangunan, dsb)
Dimensi
analisis lokasi meliputi 2 macam yaitu deskriptif dan normatif. Dimensi
deskriptif menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi sedangkan dimensi
analisis lokasi normatif mengenai perhitungan bagaimana seharusnya lokasi itu
ditempatkan misalnya pos pemadam kebakaran yang ditempatkan pada lokasi yang
memiliki prasarana transportasi jalan yang mudah diakses.
Dalam
hal penempatan lokasi terdapat teori-teori yang mendukung yang disebut pula
“Teori Lokasi”. Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi atau
ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial,
serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam
usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Teori lokasi
mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi
ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap intensitas orang dapat
dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang memiliki daya tarik terhadap batas
wilayah pengaruhnya, dimana orang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki
daya tarik tersebut. Hal tersebut terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat
tersebut dan jarak antara lokasi dengan pusat tersebut. Cakupan teori lokasi
yaitu meliputi:
1.
Lahan
pertanian dan guna lahan kota (Von Thunen dan teori turunannya)
2. Lokasi industri (pendekatan
deterministik Weberian dan pendekatan prilaku)
3. Tempat pusat (Christaller dan teori
turunannya)
4. Alokasi lokasi (mengalokasikan
fasilitas kota)
5. Interaksi keruangan (hubungan
antarlokasi dan kegiatan).
Sumber:
-
Anonim.“Teori
Lokasi” dalam http://repository.usu.ac.id/.
Diunduh pada Selasa, 03 September 2013.
-
Pengantar
Analisis Lokasi dan Ruang, materi kuliah Lokasi dan Pola Ruang 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar